-WELCOME TO MY BLOG- -FOLLOW THIS BLOG- -FOLLOW MY TWITTER- THANK YOU

Minggu, 18 November 2012


jangan mengaharap terima kasih

0

Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-nya, dan dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-nya agar mereka bersyukur kepada-nya. Namun, mereka justru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada selain dia.
Taviat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena itu, anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah anda berikan, mencapakan budi baik yang telah anda tunjukan.
Lupakan saja bakti yang telah anda persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi anda dengan sangat keji dan membenci anda mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena anda telah berbuaat baik kepadanya.
{dan, merka tidak mencela (Allah dan rasul-nya) kecuali karena Allah dan rasul-nya telah melimpahkan karunia-nya kepada mereka. }
                                                                                        (QS. At-Taubat: 74)
coba anda buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! dalam salah satu babnya diceritakan: syahdan, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. Ia memberinya makan, pakaian, dan minum, mendidikannya menjadi orang pandai, rela tidak tidur demi anaknya,rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mau berusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa lacur, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggogong kepada orang tuanya. Ia tak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak dan durhakaa terhadap orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukan dengan perkataan dan juga tindakan.
Karena itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah seeyogyanya menghadapi semua itu akan mendatangkan balasan pahala dari dzat yang perbendaharaan-nya tidak pernah habis dan sirna.
Ajakan ini bukan menyuruh anda meninggalkan kebaikan yang telah anda lakukan selama ini, atau agar anda sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakan ini hanya ingin agar anda tak goyah dan terpengaruh sedikit pun oleh kekejian dan pengingkaran merka atas semua kebaikan yang telah anda perbuat. Dan janganlah anda pernah bersedih dengan apa saja yang merka perbuat.
Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka anda akan menguasai keadaan, tak akan pernah terusik oleh kebencian meereka. Anda harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika oerang-orang disekitar anda berbuat jahat. Dan, ketauhilah bahwa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.
{ sesungguhnya kami memberikanb makanan kepadamu hanyalah unutuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharap balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terimakasih. }
                                                                                   (QS. Al-Insan: 9)
Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikirannya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang di sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum pernah mendengar wahyu illahi yang mejelaskan dengan gambling tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dikatakan :
{ Tetapi seteah kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk (mengilangkan) bahaya yang menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.}
                                                                                (QS. Yunus: 12)
Anda tak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang kebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemoohan kepada anda. Dan anda tak usah kaget, bila anda beri tongkat untuk menggiring domba  gembalanya justru memukulkan tongkat itu ke kepala anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tidak pernah bersyukur kepada penciptanya sendiri yang maha agung nan mulia. Begitulah, kepada tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan anda.

sumber : buku La Tahzan

0 komentar:

Posting Komentar