Wahai
manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah
bergadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang
pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada
kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.
{mudah-mudahan allah
akan mendatangkan kemenangan (kepada rasul-nya) atau sesuatu keputusan dari
sisi-nya}
Sampaikan
kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari
puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah.kabarkan juga kepada orang-orang
yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kebatan cahaya
dan kedipan mata. Kabarkan juga kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan
dekapan hangat akan segera tiba.
Saat
anda melihat hamparan padang yang seolah memananjang tanpa batas, ketauhilah
bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan.
Ketika
anda melihat seutas tali meregang kencang, ketauhilah bahwa, tali itu akan
segera putus.
Setiap
tangisan akan berujung kepada senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa
aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.
Kobaran
api tidak mampu membakar tubuh nabi Ibrahim a.s. dan itu, karena pertolongan ilahi
membuka jendela seraya berkata:
{hai api menjadi dinginlah dan menjadi
keselamatan bagi Ibrahim}
(QS. Al- Anbiya :69)
ketika
bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad S.a.w. yang
ma’shum mengabarkan kepada abu bakar bahwa allah yang maha tunggal dan maha
tinggi ada bersama mereka. Sehingga, rasa aman, tenteram, dan tenang pun datang
menyelimuti abu bakar.
Merka
yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang (mungkin) sangat
kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusan
dalam hidup mereka. Itu, karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan
pintu-pintu rumah mereka. Padahal, merekaseharusnya menembuskan pandangan
sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di
luar pagar rumahnya.
Maka
dari itu, jagan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan
pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar.
Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu
berganti, malam demi malampun datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan
tetap tersembunyi, dan sang maha bijaksana tetap pada keadaan dan sifat-nya. Dan
allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi
sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.
sumber : buku La Tahzan
0 komentar:
Posting Komentar