boleh laaah~~ nge post prolog cerita nganggur di komputer ane.. hahaha ini cerita gak pernah selesai.. XD ada yang minat lanjutin silahkan#ngarep. yaaa mana tau ada yang terinspirasi..
“aku percaya keajaiban
itu ada, walaupun hanya tampak sedikit di dunia ini”
“aku percaya hidup memang sudah di tentukan,
tapi perubahan itu ada dan dimulai sejak kita mengambil keputusan!”
PROLOG
Seperti biasanya sebelum berangkat sekolah, aku memohon agar
didatangkan seorang teman yang dapat menerimaku. Hal ini jadi kegiatan rutinku
di pagi hari. Karena aku setuju bahwa “mencari teman itu sulit”. Dan hari ini,
satu hal yang kurasakan adalah ada yang akan terjadi, sesuatu yang tak biasa.
Ramai ramai suasana di kelas membiacarakan satu topik tentang
anak baru. Semua memperkirakan fisik, karakter, dan kepintaran anak baru itu.
tapi aku, hanya berharap ia mau jadi temanku bukan musuhku. Itu yang selalu
kuharapkan jika bertemu dengan orang baru.
Kelas telah dimulai, ibu Ery –guru kami memperkenalkan murid
baru itu. Murid yang ditunggu kehadirannya pun memasuki kelas. Aku
memperhatikannya sejak ia memasuki kelas. Bola matanya bulat dan berwarna
coklat. orang yang ramah pikirku. Ini
berarti kesempatan baik untukku mendapatkan teman.
“namaku Hendra stinkru, salam kenal” setelah memperkenalkan
diri, ia dipersilahkan duduk. Ibu Ery menunjuk bangku kosong di sebelahku.
Beberapa murid di kelas bebisik bisik tentang nama stinkru “nama yang aneh” aku
pun berpikir demikian.
“hai” sapaku padanya
ketika ia telah duduk.
Ia melihatku untuk mengetahui siapa yang menyapanya. “hai”
balasnya, aku tersenyum tapi ia tak membalas itu. Dari dekat ia tampak seperti
orang yang pendiam dan dingin, berbeda
dengan saat ia berada didepan kelas tadi. Aku sedikit kecewa.
“namaku Aliyya anindita, kuharap kita bisa berteman baik”
“ya” jawabnya. Kali ini ia menjawab tanpa melihatku.
Sekarang aku berpikir ini bukan awal yang baik. Aku memang
tidak bagus untuk soal sapa menyapa. Sejenak aku memikirkan nama “stinkru”. Aku
ingin sekali bertanya tapi mengingat aku tak pandai bicara maka ku urungkan
niat itu. Mungkin dia bukan tipe orang yang suka banyak bicara.
Waktu pulang sekolah pun tiba. Sebelum keluar dari gerbang
sekolah, aku melihat Hendra di dekat gerbang. Ia seperti sedang kebingungan.
Aku mendatanginya untuk bertanya.
“ada apa?”
“apakah ini jadi urusanmu?” sekali lagi ia tak melihatku,
seolah olah dia benar benar sudah tau siapa yang berbicara padanya.
“maaf, aku Cuma melihatmu kebingungan dan ingin membantumu”
“aku tak butuh bantuan, jadi kau tak perlu membantuku”
“baiklah. Mmm” aku mencari bahan bicara lain. Aku mencoba
untuk bisa bicara terus. “kau pindahan dari mana?”
“apa itu sebuah basa basi? Penting untukmu tau?” Sekarang aku
berpikir kalu dia itu adalah laki laki yang ketus dan sangat sangat dingin.
“hmm tidak begitu penting siih..” aku tak tau lagi mau
berkata apa. “kalau begitu, aku pulang duluan ya” lebih baik aku pulang dibanding
mati kutu dan membuat malu karna tak mampu bicara apa apa lagi.
“ya”
Aku memang payah. Aku seharusnya tak memulainya. Ini
mebuatnya jadi kesan yang buruk.
***
“aku pulang! Ayah dirumah?” tanyaku sesampainya di rumah.
“iya, anakku. Ayah menyelesaikan tugas lebih cepat hari ini.”
“ooh, itu bagus, yah”
“bagaimana sekolahmu?”
“baik baik saja. Hari ini ada anak baru di sekolahku.” Aku
dan ayah duduk di meja makan. “aliyya mencoba berbicara padanya, tapi ia orang
yang ketus dan ia selalu menjawab singkat. Apa itu buruk?”
“mungkin itu memang karakter dia, kamu gak perlu gelisah. Lama
kelamaan juga kamu bisa akrab dengannya. Sekarang kamu mandi dulu, ya.” kata
ayah.
Aku mengangguk dan bergegas untuk mandi. Ayah memang satu
satunya tempat untukku bercerita, tapi ayah berkerja dari pagi hingga malam.
Setelah ibu meninggal, ialah yang menjagaku sekaligus mencari uang untuk
menghidupi keluarga selama ini. aku tahu tak mudah melakukan keduanya bersamaan
tapi itulah ayah. Makanya, aku tidak ingin merepotkannya, aku tahu sulit
menjadi orangtua tunggal sepertinya. Tapi ayah adalah orangtua yang hebat.
Walaupun ibu telah tiada, aku selalu menyayanginya.
0 komentar:
Posting Komentar